Review FTV Terlilit Cinta Bank Keliling




Pasang emoji πŸ‘‰πŸ˜±πŸ‘ˆ terkejut itu kalau mendadak lihat postingan Instagram Qausar Harta Yudana yang di atas. πŸ‘†
Bukan karena perintah wajib nonton, tapi karena aku langsung teringat sesuatu ketika membaca judul FTV yang diperankan oleh Qausar. Terlilit Cinta Bank Keliling, itu kan FTV yang script-nya ditulis oleh sahabat terbaikku sedunia (lebay). Ya ampun, setelah menunggu berabad-abad (lebay lagi) dari pulang mudik lebaran sampai mau tujuh belasan, akhirnya FTV itu tayang juga. Panjang ya prosesnya. Pasti hasilnya keren nih!

Dan benar! FTV-nya memang keren! Makanya aku mau menulis review-nya. Siap-siap baca ya, AR. AR itu inisial penulis script-nya. Dia salah satu penulis buku Seribu Tahun Mencintaimu juga. Buat yang mau tahu nama panjang AR, silakan beli bukunya di toko buku terdekat dan lihat namanya di halaman belakang. πŸ˜‚

Oke deh, langsung aja aku review FTV-nya ya. Basa-basinya udah kepanjangan banget kayak kereta api tut tut tut siapa hendak turut.

-----------------------------πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ----------------------------

Tepat pukul 10.00 WIB aku duduk di depan televisi. Nama AR muncul di layar kaca pada detik kesepuluh (sok tahu) dan aku langsung mengucapkan: cieee cieee ada namanya nieee. Dalam hati doang, secara di rumah lagi nggak ada orang selain aku. 😎

Qausar yang memerankan Boby di FTV itu muncul dalam adegan kejar-kejaran, menagih utang para nasabahnya (debt collector nieee). Salah satu nasabah cantik yang dikejar dan berusaha kabur adalah Sheila (diperankan Naomi Zaskia).

Boby melaporkan kepada nyokapnya Sheila bahwa putri semata wayangnya itu mempunyai utang 500.000 dengan cicilan 5.000 per hari.

Yang bikin aku penasaran bukan alasan Sheila nggak bisa bayar 5.000 per hari, tapi pertanyaannya kenapa nyokapnya selalu meniup peluit yang dikalungkan di lehernya? Ternyata jawabannya karena beliau mantan tukang parkir. Hahaha, ini lucu. Thanks AR, udah bikin gue ngakak pagi-pagi. Hahaha, acting nyokapnya Sheila patut diacungi jempol. Tomboinya dapet banget. πŸ‘

Sheila diusir nyokapnya, nggak boleh balik ke rumah sebelum dapat kerja atau sesuatu yang bikin nyokapnya bangga. Nah, aku kasih bocoran ya, salah satu ciri khas AR kalau nulis script itu biasanya muncul ibu-ibu tetangga kepo yang doyan ngegosip. Hahaha, aku ngakak lagi. πŸ™

Sheila kelaparan dan mampir warteg. Boby juga lagi makan di warteg. Selain punya utang ke Boby, ternyata Sheila juga punya utang ke ibu warteg. Sheila gengsi karena disindir Boby, ia lalu melunasi utang warteg dan meninggalkan warung makan itu dengan perut keroncongan.

Boby mengejar Sheila, memaksanya menerima sebungkus nasi, namun Sheila menolak. Mereka berdebat hingga nasi bungkus itu terlempar ke jalan raya dan terlindas ban mobil yang melintas. Mereka saling menyalahkan, tetapi perut Sheila tak bisa berdusta. Boby pun mendengar suara keroncongan dari perut Sheila. Mereka kembali lagi ke warteg.

Tadinya kupikir Boby mentraktir Sheila karena kasihan pada gadis yang kelaparan itu, namun ternyata aku keliru. Boby mencatat tambahan utang 30.000 untuk nasi bungkus yang terlindas mobil dan yang baru saja dilahap Sheila. Please deh, perhitungan banget Si Boby kayak yang nulis review di blog ini. Hahaha, ketahuan deh sisi negatif gue. Makanya jangan pernah jadikan aku sebagai bendahara, mengerikan! Apa-apa dicatetin. 😭

Karena sulit mendapatkan pekerjaan, bantuan tempat tinggal, dan nyaris kecopetan, akhirnya Sheila bersedia tinggal di rumah Boby dan menjadi asistennya. Namun sekali lagi ciri khas tulisan AR muncul. Ya, benar! Ibu-ibu tetangga kepo yang doyan ngegosip melaporkan Boby ke Pak RT.

Pak RT bersama para ibu kepo yang doyan ngegosip itu mendatangi rumah Boby. Sheila dan Boby menghadapinya dengan tenang. Boby tak menyangka ternyata Sheila jago acting. Sheila pura-pura sedih karena habis kecopetan dan butuh bantuan Boby. Pak RT dan para ibu kepo jadi ikutan menangis. Adegan yang ini rada lebay sih menurutku, terutama melihat Pak RT yang menitikkan air mata. Membuatku ikut menitikkan air mata juga. OMG, ternyata aku sama lebay-nya dengan mereka, hehehe. 😴

Sheila nggak betah digigitin nyamuk saat tidur di kamar Boby. Ia menghampiri Boby yang tidur di bangku teras dengan berselimut sarung cap gajah duduk atau atlas ya? Sayang banget aku nggak berhasil lihat mereknya. 😭 Sheila pergi dari rumah Boby dan cowok itu mengejarnya.

Dalam pelariannya Sheila digodain cowok yang lagi nongkrong di pinggir jalan. Sheila berusaha kabur dari dua cowok ganjen itu. Boby menyelamatkannya dan Sheila pun kembali ke rumah Boby.

Nah, dalam adegan malam itu, ciri khas tulisan AR yang lainnya muncul nih. Mau tahu apa? Salah! Bukan ibu-ibu kepo yang doyan ngegosip, tapi aksi pura-pura jadi hantu. Ya, AR yang sering nulis tentang makhluk halus gentayangan ini memunculkan sosok Boby yang pura-pura jadi setan. Please deh, wajah ganteng Boby berubah jadi horor banget! Aku aja sampai merinding, hiii. 😨

Boby memberikan gaji pertama Sheila. Lantas Sheila membelikan kado untuk nyokapnya. Kemudian nyokapnya Sheila mendapatkan kantong plastik berisi pakaian tentara perang. Beliau senang menerima kado dari Sheila, tapi memukuli Boby saat tahu anaknya tinggal di rumah cowok yang tampak memprihatinkan itu. Sabar ya, Boby, rambutnya acak-acakan gitu tambah cakep kok, hehehe. 😝

Nyokapnya Sheila bersikap galak seperti itu karena khawatir pada anak gadisnya. Buktinya ketika muncul lagi di hadapan Boby, beliau menyodorkan serantang pindang ikan kesukaan Sheila. Pas adegan ini keren! Soalnya kukira nyokapnya Sheila muncul lagi mau marah-marah, eh ternyata malah ngasih rantang, hahaha. πŸ˜‚

Sheila dan Boby saling jatuh cinta, eaaa... Namanya juga FTV bergenre komedi romantis, pastinya udah tahu dong endingnya kalau mereka pasti jadian, eaaa lagi... 😷 Menyesal, seharusnya nggak usah buka suara soal ending ya. 😷 Tapi nggak apa-apa deh, yang seru itu justru proses mereka menuju jadian. Oke deh, kita bahas lagi, yuk!

Tunangan Boby dari kampung, namanya Yuni, datang ke rumah Boby. Menggantikan posisi Sheila sebagai asisten Boby. Sheila tak lagi tinggal di rumah Boby. Ia pulang ke rumah nyokapnya dan mulai melamar pekerjaan lain. Nah, setelah ini seru nih banyak adegan jealous-jealous-an. Adegan cemburu itu favoritku. Asal nggak pakai jambak-jambakan ya, secara rambut pemeran wanitanya panjang semua. 😨

Sheila menolong ibu hamil yang hendak melahirkan. Ia mengantarnya ke rumah sakit. Karena merasa berutang budi pada Sheila, suami si ibu yang baru saja melahirkan memberikan kartu nama. Suami si ibu ternyata bos perusahaan besar. Wah, kebetulan banget, Sheila tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akhirnya diterima bekerja di perusahaan tersebut.

Di kantor, Sheila bertemu dengan teman lamanya yang dulunya dekil sekarang kinclong. Saking lamanya, aku lupa namanya siapa. Maafkan aku para pembaca, golongan darahku A, jadi cuma ingat hal-hal yang nggak penting, hehehe. πŸ™

Teman Sheila yang namanya L alias Lupa, dari dulu sampai sekarang naksir sama Sheila, tapi Sheila sangat sulit dia taklukkan. Kasihan deh si L. Udah aku lupa namanya, Sheila pun nggak membalas cintanya. Daripada bertepuk sebelah tangan, mendingan bertepuk pramuka aja. Prok prok prok. πŸ‘

Boby menunggu Yuni yang lagi ke toilet dekat kantor Sheila. Cowok berhidung mancung banget itu bertemu Sheila yang sedang keluar kantor. Boby ingin mengungkapkan rasa kangennya, sayangnya si L muncul mengajak Sheila pergi. Pun Yuni yang muncul karena telah selesai menunaikan kewajibannya di toilet.

Nah, pas Boby sama Yuni jalan bareng, aku baru kepikiran kenapa Boby nggak berlogat Jawa semedok Yuni? Walaupun Yuni juga sok British sih, hahaha. Bukannya mereka sama-sama berasal dari kampung dan dijodohin ortunya gitu ya? Paling cuma bilang "Mas" untuk dirinya sendiri. Mmm, mungkin karena Boby sudah lama tinggal di Jakarta ya. Tanya sendiri, jawab sendiri. πŸ‘Œ

Yuni sedang menagih nasabah. Saat menunggu Yuni, Boby melihat panggilan telepon di ponsel Yuni yang tertinggal. Panggilan telepon dari My Honey 2. Wuiiih, Yuni selingkuh. Dan aku ngakak karena selingkuhannya berseri. Boby adalah My Honey 1 dong, hahaha ini lucu. πŸ‘ Bikin aku pengin guling-guling saking lucunya. πŸ‘

Kayaknya Boby nggak cemburu deh. Ya, karena dia sebenarnya nggak cinta sama Yuni. Yang dicintai Boby kan cuma Sheila. Mereka tunangan karena dijodohin. Bahkan Boby bilang ke Yuni jangan sampai salah pilih. Kalau mau selingkuh silakan, mau tinggalin dia juga silakan. Ya ampun, the power of pasrah hahaha. πŸ˜‚

Si L nembak Sheila di kantor, tapi Sheila menolak cintanya. Karena kesal, si L menyuruh orang menyobek-nyobek dokumen penting yang ada di meja Sheila. Saat itu Sheila sedang meninggalkan kubikel kantornya. Ketika kembali ke kubikel, Sheila mendapati dokumen penting di atas mejanya telah tersobek-sobek.

Pak Bos meminta dokumen penting itu kepada Sheila, namun Sheila mengatakan dokumennya telah hilang. Ia rela bila harus dipecat. Akhirnya Sheila kehilangan pekerjaannya. Ini rada maksa sih, soalnya meskipun Pak Bos tampak kecewa, tapi beliau nggak terlalu marah tuh. Malah bingung kenapa Sheila minta dipecat. Ya sudahlah, mungkin udah D-Nasib dengan lagunya yang berjudul nolak cintamu membunuhku. Ngaco! 😝

Boby dan Yuni mampir rumah Sheila buat nagih utang. Nyokapnya Sheila juga ngutang (bukan ngupas bintang). Sheila dan Yuni bertengkar. Boby menarik pulang Yuni dan menegurnya ketika sampai di rumah.

Ponsel Yuni berdering, panggilan dari My Honey 2 lagi. Boby menantang Yuni untuk menerima telepon. Akhirnya perselingkuhan Yuni dan My Honey 2 terungkap. Sekalipun Boby menyukai Sheila, ia nggak pernah selingkuh seperti Yuni. Boby membatalkan pertunangannya dengan Yuni. Dalam kondisi marah, Boby meninggalkan rumah dengan mengendarai motor bebeknya.

Boby kecelakaan dan dilarikan ke rumah sakit. Saat Sheila menjenguk Boby, Yuni mengintip dari pintu kamar rawat inap Boby. Kini Yuni sadar bahwa Sheila adalah orang yang tepat sebagai pendamping Boby.

Setelah Boby sembuh dari sakitnya, Yuni berpamitan pada Boby untuk pulang kampung. Mereka berpisah di terminal. Sebelum menumpangi bus, Yuni memeluk Boby, berpesan pada mantan tunangannya supaya mengungkapkan isi hatinya kepada Sheila. Dan endingnya seperti yang udah aku bocorin di pertengahan review gitu, deh. πŸ‘

πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰ The End πŸ‘ˆπŸ‘ˆπŸ‘ˆπŸ‘ˆπŸ‘ˆ

Acting para pemainnya lumayan (terutama nyokapnya Sheila). πŸ‘ Gambar dan suaranya juga lumayan (udah kayak di XXI) padahal cuma nonton di televisi layar datar 32 inchi. πŸ‘ Adegan-adegannya lucu-lucu bikin ngakak, tapi ada yang lebay juga sih kayak adegan Pak RT nangis bareng para ibu kepo yang doyan gosip. Secara keseluruhan keren. Empat dari lima bintang untuk FTV ini. 🌟🌟🌟🌟⭐

Ditunggu FTV selanjutnya ya, AR.
Ditunggu FTV selanjutnya juga, QausarHY.

Lebaran udah lewat sebulan, tapi tolong dimaafkan kalau ada salah kata di review ini. Sekian dan terima kasih.